Bete banget kalau ada pembeli yang datang ke tokomu hanya lihat-lihat saja bukan? Udah banyak tanya ini dan itu, eh ternyata mereka pergi gak jadi beli. Mereka bukan tidak mau beli, hanya saja belum waktunya membeli. Mungkin si pembeli masih mempertimbangkan budget di dompet mereka juga kan. Atau mereka belum terlalu membuituhkan produk tersebut, namun ingin membelinya di lain waktu. Nah, disinilah banyak seller melakukan hal fatal yang menyebabkan tokonya sepi pembeli.
1. Reputasi Buruk
Terlalu banyak bintang 1,2,3 atau komentar negatif terhadap produk serta pelayanan di toko kamu akan membuat orang yang hendak membeli menjadi takut, ragu bahkan enggan belanja di tokomu.
Penyebab reputasi buruk antara lain :
a. Slow Respon Chat
Pembeli adalah raja. Karena itulah walau tokomu sedang gencar promo, pembeli harus tetap mendapatkan pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik menurut calon pembeli adalah harus fast response, cepat membalas, kalau membalas harus jelas detailnya supaya pembeli mengerti dan lain sebagainya. Anggap saja kamu sebagai pembeli yah, apa kamu respect dengan toko yang membalas pesanmu terlalu lama? Nah begitulah. Kalau saya sebagai buyer karena balas diskusinya lama / terdistract sama seller lain yg walapun lebih mahal tapi lebih meyakinkan dari segi deskripsi sama ulasan yang mereka berikan.
b. Pembeli Hantu
Ada juga pembeli yang sudah menerima pesanan dan memberi bintang 1 ditambah komentar negatif terhadap produkmu. Tapi ketika kamu tanyakan kenapa dia memberikan respon tersebut dia tidak membalas pesanmu. Sabar ya, memang ada kok yang seperti itu juga. Kamu harus sabar ya
2. Tidak Memberi Jaminan
Ada tipe pembeli yang beli produk gak mau rugi juga loh. Contohnya tidak mau salah size. Mereka butuh jaminan ketika produk yan datang tidak sesuai yang mereka inginkan bisa di tukar dengan yang sesuai. Tipe pembeli yang seperti ini mereka akan mencari seller yang baik hati, yang memberikan service tukar jika tidak cocok, cacat, atau bahkan ada kesalahan lainnya. Jika ini kamu terapkan di tokomu, hal ini akan menjadi nilai plus terhadap tokomu.
Tapi kamu harus berhati-hati ya. Sekarang ini ada banyak modus yang mengaku produk tidak sesuai harapan, padahal produkmu sudah terjamin.
3. Harga
Harga memang sensitif, orang bisa cepat berpaling hanya karena harga beda sedikit. Contoh toko A menjual dengan harga 31.000 sementara toko B menjual dengan harga 29.900. Bedanya cuma sedikit, tapi bisa berpengaruh banget dari sisi virtual dan pisikologi.
Kalau di marketplace asumsinya buyer kebanyakan loyal sama harga murah..beda cerita kalo dia hanya transaksi aja tapi kena brandingnya dari instagram.. alesan gak jadi beli ?
Ada juga pembeli yang enggan beli karena berat di ongkir. Yang pasti pembeli mau gratis ongkir. Kalaupun dia bayar mesti harus hitung cost. Kalau barang berat banget arahkan pembeli supaya pake instant. Kalau pun si pembeli mau ya pake sameday dibungkus rapi + kasih tali rafia agar memudahkan driver saat membawanya. Menurut aku sih gitu. Jujur gak ada barang yang gk berat ya. Kalau gak main cantik mau jualan apa?
4. Ragu
Kebanyakan orang bisa sangat ragu ketika dihadapkan kepada toko yang reputasinya masih kecil atau masih baru jualan. Sehingga mereka akan berusaha lebih memilih cari toko yang reputasinya udah jelas terpercaya. Jadi saran saya untuk kamu yang baru berjualan, jangan berkecil hati dan patah semangat. Terus jualan, tawarkan ke teman terdekat/tetanggamu. Bisa saja trust terhadap tokomu dimulai dari mereka kan ?
0 Komentar